Selasa, 21 September 2021

Ajian Ilmu Kejawen Kuno - Aji Bala Sewu

Termasuk ucapan dengan dilandasi kekuatan dan kepercayaan batin hendak terjadi, oleh sebab itu itu bakal benar berlangsung, saking kersaning Allah. Orang-orang yang sudah sedemikian itu sering dikenal ucapannya mandi (manjur / idu geni). Sebenarnya sudah disadari kalau pengetahuan akan halnya Sedulur Papat Kalima Pancer, yang biasanya terkait secara konsep kebatinan tentang Manunggaling Kawula Lan Gusti, Banci Paraning Dumadi, Sukma Sejati, Guru Sejati, dsb, sebenarnya adalah puncak-puncak dari keilmuan kebatinan & spiritual jawa, jauh pra datangnya kepercayaan Islam di pulau Jawa. Konsep-konsep ini adalah terminologi asli kejawen dan adalah hasil pencapaian kebatinan dan spiritual tokoh-tokoh kejawen, yang kemudian diajarkan kepada para pengikutnya, dan akhirnya lalu berkembang menjadi ajaran keilmuan kebatinan jawa atau menjadi aliran kepercayaan kerohanian kejawen. Tetapi banyak diantara kita yang kurang mengerti mengenai Roh Sedulur Papat kemudian memberikan pandangan-pandangan lain, misalnya menyamakan berarti sebagai sifat-sifat tanah, larutan, api, dan sebagainya dalam diri manusia. Ataupun dalam persebaran agama Agama islam di tanah jawa dulu, sebagai tandingan ajaran kejawen dan untuk menghapuskan konsekuensi ajaran Syech Siti Jenar yang telah diterima dengan umum di masyarakat Jawa, roh sedulur papat acap disamakan untuk empat jenis nafsu manusia ataupun disamakan dengan malaikat-malaikat pendamping manusia (juga untuk keperluan penyebaran agama Islam, arti kata pusaka kalimasada dalam cerita pewayangan disimpangkan artinya menjadi kalimat syahadat (Wikipedia)). Tanpa bermaksud menyalahkan atau merendahkan pandangan-pandangan lain tersebut, Penulis hanya mau mengingatkan kalau konsep-konsep kejawen tersebut di atas ialah asli terminologi kebatinan jawa dan memiliki arti & makna sendiri yang tidak dapat disamakan dengan makna dan arti dalam pandangan-pandangan lain tersebut. Jika pula biar dihubungkan dengan penghayatan ilmu sufi masyarakat Jawa, maka arti dan maknanya dalam konsep pandangan lain tersebut tidak akan kolektif dengan arti dan maknanya dalam konsep kejawen dalam masyarakat. Ataupun jika diterapkan dalam keilmuan kebatinan, maka arti & makna konsep dalam pandangan-pandangan lain ini sama sungguh tidak akan berguna di keilmuan batin kejawen. Pada halaman tersebut Penulis menuliskan sebagian hubungan roh sedulur papat secara kemampuan seseorang dalam keilmuan batin / gaib. Seringkali para pelaku kebatinan, dikategorikan orang-orang yang mampu tahu gaib, tak menyadari eksistensi roh sedulur papat & tidak mampu melihatnya, sehingga tidak mempunyai pemahaman yang dalam akan halnya roh sedulur papat dan seringkali pula tidak dapat mendaya-gunakan kemampuan roh-roh itu atau mendayagunakan kombinasi kesatuan roh Sedulur Papat serta roh Pancer. Memang tidak semua orang-orang, termasuk yang mampu tahu gaib, sanggup untuk melihat roh sedulur papat, karena dimensinya lebih halus dan lebih sulit dilihat daripada kuntilanak, gondoruwo atau dedemit lainnya atau roh-roh halus tingkat rendah lainnya dengan biasa dipandang orang. Jiwa Saudara Kembar / Sedulur Papat menjadi sesuatu dengan sulit untuk dilihat, oleh karena itu seseorang dengan telah dapat melihat atau bertemu secara roh sedulur papat-nya seringkali dianggap sebagai suatu keberuntungan dan keistimewaan tersendiri. Bahkan seringkali dikatakan, dalam hubungannya dengan tasawuf jawa, kalau ilmu seseorang sudah meraih puncaknya apabila sudah bisa menemui wujud Guru Sejati, yang tidak lain ialah roh sedulur papat, yang wujudnya dengan halus benar-benar mirip dengan orang yang bersangkutan. Tetapi sebenarnya tersebut barulah mula dari suatu tahapan diperlukan yang harus dikembangkan lagi ke level yang lebih tinggi. Hanya sekedar bisa melihat atau bertemu secara roh sedulur papat tidak akan berisi apa-apa & tidak hendak memberi manfaat apa-apa. Namun kesempurnaan akan didapatkan kalau seseorang dapat mendayagunakan kesatuan roh sedulur papat secara orang itu sendiri di setiap usaha dan perbuatannya. Pendayagunaan jiwa sedulur papat sebagai Guru Sejati siap dilakukan secara memperhatikan semua pemberitahuan daripada mereka yang berupa mengecap dan firasat, ide serta ilham, penglihatan gaib dan jawaban dari berbagai pertanyaan dan permasalahan, atau menjadikannya sebagai satu kekuatan sukma yang mendasari perbuatan-perbuatan, ataupun pada tingkatan yang lebih tinggi siap mendayagunakannya untuk suatu karakter yang bisa diajak berpikir dan berkomunikasi seolah-olah mereka adalah sosok-sosok roh unik yang berdiri sendiri-sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Informasi Berkomentar :

[*] Blog Ini DOFOLLOW
[*] WAJIB menggunakan kata yg Sopan
[*] Dilarang berkomentar yg mengandung Porno, Sara, dan Judi
[*] Dilarang LiveLink
[*] Dilarang Ribut, apalagi membawa Agama
[*] Usahakan menggunakan Account

Nyann Maru | Berbagi Informasi dan Tips Terbaru © 2014. All Rights Reserved | Powered By Blogger | Grosir Gamis Murah | Blogger Templates | Designed by-Dapinder